CATATAN MULTIMEDIA
  • HOME
  • Photography & Graphics
  • Video & Audio
  • Gallery
  • HOME
  • Photography & Graphics
  • Video & Audio
  • Gallery

VIDEO  &  AUDIO

Cara Membuat Level Audio yang Sesuai dengan Loudness Standar YouTube

18/10/2022

0 Comments

 
Level track audio dari file video yang di-upload ke YouTube sebaiknya memenuhi standar yang sudah ditetapkan oleh mereka. Jika level audionya terlalu besar, maka akan dikecilkan. Namun, jika volumenya terlalu kecil, tidak akan dibesarkan. Jadi, pastikan level audio dari video yang kita unggah mempunyai nilai Integrated Loudness di angka -14 LUFS dan Maximum True Peak di angka -1 dB.

Bagaimana cara memperoleh nilai loudness mendekati standar tersebut?
Prosedur di bawah ini dapat diterapkan untuk file video MP4 yang sudah jadi atau yang sudah di-render.
1. Pertama-tama, buka file video MP4 dengan software Audacity 64 bit yang sudah di-install dengan plugin FFmpeg (lihat blog berjudul "Membaca Track Audio dari File Video MP4 di Audacity").  Kemudian, pilih menu efek "Loudness Normalization". Pilih "perceived loudness" dan set ke angka -14 LUFS. Klik tombol "Apply".

2. Kedua, gunakan efek "Normalize" dan set "Normalize peak amplitude to" ke angka -1,0 dB atau kalau mau aman ke angka -1,5 dB. Klik tombol "Apply". Jika menggunakan proses "Normalize" malah membuat volume audio mengecil, maka gantilah dengan efek "Limiter". Set-lah nilai "Limit to" ke angka -1,5 dB dengan tipe "Soft Limit". Terakhir, "Save as" hasilnya ke file audio format WAV. Sebagai catatan, dapat juga menggunakan fitur "macro" pada Audacity untuk memproses beberapa file MP4 secara sekaligus.

3. Selanjutnya adalah mengganti track audio dari file video MP4 dengan file WAV yanng sudah dibuat dari 2 langkah di atas. Untuk itu, gunakan software Avidemux. Bukalah file video MP4-nya terlebih dulu. Kemudian, pilih menu "Audio" dan pilih "Select Track". Di baris "Track 1" pilihlah "Add audio track" di menu dropdown. Cari file WAV yang sudah dibuat sebelumnya. Klik tombol "OK". Pastikan "Audio Output" di-set ke codec "AAC (lav)" dan "Output Format" di-set ke "MP4 muxer" (disamakan dengan format video original-nya). Save ke file video MP4 yang baru.

4. Sebagai opsi untuk mengganti track audio dari file video MP4, kita dapat menggunakan software FFmpeg dengan baris perintah (command line) di Windows Command (CMD) Prompt sebagai berikut.

ffmpeg -i Video_In.mp4 -i Audio_Replacer.wav -c:v copy -c:a aac -map 0:v:0 -map 1:a:0 Video_Out.mp4

Dalam menjalankan command ini, syarat yang harus dipenuhi adalah file Video_In.mp4, file Audio_Replacer.wav, dan file ffmpeg.exe harus berada dalam folder yang sama. Di samping itu, file Video_In.mp4-nya hanya boleh mempunyai 1 track audio saja sebelumnya.

5. Untuk mengecek nilai loudness dari file video MP4 yang sudah dikoreksi track audionya, dapat menggunakan sofware Youlean Loudness Meter.

Cara di atas berlaku untuk track audio yang mempunyai dynamic range yang tidak terlalu besar. Artinya, perbedaan level suara antara yang paling keras dan paling lemah tidak berbeda jauh. Jika perbedaan level suaranya sangat mencolok, sinyal audio harus dikompresi terlebih dulu dengan menggunakan efek/plugin kompresor.

Jika tidak ingin melalui tahap panjang di atas, dapat menggunakan fitur "Loudness Control" di software iZotope RX 10 Standard untuk mendapatkan nilai "Integrated LUFS" sekaligus "True Peak Max" secara akurat dalam sekali proses saja. Harga software ini tergolong mahal, tetapi investasinya akan sebanding jika digunakan secara profesional.
Picture
Loudness Normalization dengan "perceived loudness" di-set ke angka -14 LUFS pada software Audacity 64 bit.
Picture
Normalize dengan "peak amplitudo" di-set ke angka -1,0 atau -1,5 dB.
Picture
Gunakan efek "Limiter" sebagai alternatif efek "Normalize" untuk mendapatkan nilai "true peak" yang diinginkan.
Picture
Membuat "macro" pada Audacity untuk memproses file secara batch.
Picture
Gunakan software Avidemux untuk mengganti track audio original dengan file audio yang sudah di-normalize sebelumnya.
Picture
Mengukur nilai loudness dari track audio dengan software Youlean Loudness Meter. Perhatikan nilai "Integrated LUFS" dan "True Peak Max" harus sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Picture
Loudness Control di software iZotope RX 10 Standard dapat mengatur nilai Integrated LUFS dan True Peak Max secara akurat.
0 Comments

Memperbaiki Kualitas Suara Mikrofon

1/10/2022

0 Comments

 
Untuk memperbaiki kualitas suara mikrofon di komputer, dapat menggunakan beberapa plugin audio VST (Virtual Audio Technology); baik yang VST versi 2 (file dll) atau VST versi 3 (file VST3). Ada yang versi 64 bit dan ada yang 32 bit. Sesuaikan dengan software audio editor/recorder yang akan digunakan, apakah 64 bit atau 32 bit, seperti Audacity. Dianjurkan untuk menggunakan software DAW (Digital Audio Workstation) yang native 64 bit, seperti Reaper. Jika tetap ingin menggunakan plugin 32 bit di software audio editor/recorder 64 bit atau sebaliknya, harus menggunakan software "bridging", seperti jBridge, yang berfungsi seperti konverter.

Mekanisme penggunaan plugin-nya adalah sebagai berikut.
a) Pertama-tama, dibutuhkan sebuah software audio mixer virtual untuk menerima sinyal input dari mikrofon, seperti Voicemeeter Potato. Tentukan di channel mana mikrofon akan di-input.
b) Kemudian, sinyal suara dari channel mic di-send ke sebuah software VST Host, seperti Cantabile Lite. Sinyal akan diproses oleh plugin VST 2/VST 3 yang telah dipilih dan akan di-return kembali ke channel mic di Voicemeeter Potato. Hasilnya adalah sebuah sinyal suara mikrofon yang lebih  lantang dan bersih (loud & clear), meskipun hanya dari mic lavalier yang kecil saja.

Adapun urutan plugin chain untuk memperbaiki kualitas suara mikrofon adalah sebagai berikut.
1. Noise reduction; misalnya Waves Clarity VX dan werman RNNnoise suppression for voice.

2. Equalizer (EQ); misalnya Equalizer APO dan/atau Peace Equalizer (interface dari Equalizer APO).

3. Kompresor; misalnya Waves CLA-2A Compressor yang lebih soft dan CLA-76 Compressor yang lebih agresif.

4. Reverb dan delay (opsional); misalnya Waves CLA Vocals (dilengkapi dengan 2-band EQ dan kompresor).

5. True peak limiter; misalnya Waves L2 Ultramaximizer dan LoudMax.

6. Loudness meter; misalnya Youlean Loudness Meter (stand alone/plugin) dan WLM Plus Loudness Meter.

Plugin-plugin di atas dapat digunakan secara real time karena nilai latensinya yang rendah.
Picture
Software Voicemeeter Potato sebagai virtual audio mixer. Sinyal input mikrofon di channel 5 diberi efek eksternal dengan cara send dan return ke/dari software VST Host Cantabile Lite.
Picture
Plugin Waves Clarity Vx untuk noise reduction. Penempatan plugin noise reduction selalu ada di urutan pertama dalam plugin chain.
Picture
Plugin kompresor CLA-76 untuk mengatur dynamic range.
Picture
Contoh plugin chain di software VST Host Cantabile Lite. Plugin limiter ditempatkan pada rangkaian terakhir.
Picture
Software Youlean Loudness Meter untuk mengukur true peak dan perceived loudness.
0 Comments

    Author

    Multimedia

    Archives

    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    October 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    January 2018
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    September 2015

    Categories

    All
    Audio
    Video

    RSS Feed