Memotret benda reflektif atau mengkilap biasanya akan menghasilkan pantulan warna di sekeliling benda tersebut, bahkan bayangan fotografernya pun ikut masuk. Untuk mengatasi hal ini, cobalah beberapa tips berikut ini.
Memotret tanpa flash: - Memotretlah di alas yang berwarna putih. Bisa di table-top atau pakai karton putih. - Kelililingi benda dengan stirofoam putih besar. Letakkan di samping kanan, kiri, dan dari depan juga. Usahakan sedekat mungkin ke bendanya. - Pakai sumber sinar putih dari arah atas benda. Letakkan cukup dekat dengan bendanya. Sumber sinar bisa memakai lampu belajar yang praktis. - Untuk pemotretan indoor, lampu ruangan dimatikan agar ambient light-nya gelap. - Gunakan lensa tele 70-200 mm agar fotografer bisa menjauh dari benda dan tidak ikut terpantul. Dengan flash: - Kelilingi benda dengan sofbox panjang (strip softbox) dari samping kiri/kanan menyudut 45 derajat. Letakkan dekat dengan bendanya. - Untuk menggelapkan ambient light, gunakan setting T = 1/125 detik atau lebih cepat tetapi masih di bawah flash sync speed.
0 Comments
Hybrid atau gabungan 3D model dan foto riil akan menghasilkan mockup yang nampak realistik. Yang perlu dilakukan adalah menyiapkan foto untuk material sisi-sisi 3D modelnya. Foto diambil dengan sudut datar dan lighting yang merata bila bendanya tidak reflektif. Sedangkan untuk benda reflektif, sesuaikan lighting fotonya dengan angle 3D model yang akan ditampilkan.
Contoh program 3D yang dapat digunakan adalah Boxshot (http://boxshot.com/). Membuat 3D model suatu benda yang kompleks membutuhkan keahlian yang tinggi dan waktu yang lama. Ada suatu cara membuat 3D model dengan cara mengambil rangkaian foto terhadap benda tersebut dari beberapa sudut kemudian mengolahnya dengan software 3DSOM.
http://www.3dsom.com Hasil 3D modelnya akan baik untuk benda-benda yang opak (tidak transparan atau semi-transparan). Ada kalanya kita ingin mengkonversi format sambil me-resize ukuran dari banyak gambar sekaligus, tetapi tidak ingin dilakukan berulang-ulang. Dengan bantuan software bernama Image Converter Plus, hal tersebut dapat dilakukan dengan sederhana.
http://www.imageconverterplus.com Sebuah software yang cukup akurat untuk auto-tracing gambar berbasis bitmap (pixel) menjadi bentuk vektor adalah Vector Magic.
http://vectormagic.com Auto-tracing-nya termasuk cukup akurat, cepat, dan mudah digunakan. Software Vector Magic ini bisa dipakai sebagai tracing awal sebelum melakukan koreksi hand tracing secara manual menggunakan software Adobe Illustrator. Untuk para pengguna DSLR, ada aplikasi kamera di smartphone Android yang mempunyai tampilan dan fungsi serupa DSLR yaitu Camera FV-5.
https://www.facebook.com/CameraFV5/ Dengan aplikasi ini, nilai ISO dan exposure compensation dapat dipilih secara manual. Selain itu, ada metering mode dan fokus mode yang dapat dipilih manual juga. File foto digital menyimpan informasi waktu dan tanggal yang dapat dimunculkan dan di-stamp pada file tersebut dengan menggunakan software Visual Photo Time Stamp (vPTS).
http://dts8888.com/vPTS/vpts.htm Ada suatu cara untuk membuat file gambar/foto yang memiliki hak cipta/copyright agar tidak dapat di-print. Untuk itu, file gambar tersebut harus disimpan dalam format PDF. Caranya adalah dengan menggunakan software Adobe Illustrator untuk menambahkan sebuah layer yang di-fill dengan warna putih dengan opacity 100% di atas layer gambar yang akan diproteksi dalam mode CMYK. Masuk ke menu Windows - attributes; beri tanda cek pada "overprint fill" Ganti menu View mejadi "overprint preview" Lalu, save file ke format PDF dengan setting standard PDF/X-1a:2001. Bukalah file PDF tersebut dengan Adobe Acrobat. File gambar akan nampak di layar monitor, tetapi akan blank ketika hendak di-print.
|
AuthorMultimedia Archives
December 2024
Categories |