Untuk mem-browsing dan memanajemen file-file video yang ada dalam folder komputer, dapat menggunakan software aplikasi Video Hub. Aplikasi ini sangat responsif dan dapat membuat preview hanya dengan menggeser mouse di atas clip video. Juga dapat menampilkan filmstrip dan thumbnails yang bisa diatur besarnya. Dilengkapi pula dengan pembuatan tags secara otomatis atau manual yang memudahkan user untuk melakukan pencarian file.
0 Comments
Tag sebuah file audio & video biasanya dapat dilihat dan diedit dari file properties-nya, yaitu dengan meng-klik kanan file tersebut, lalu memilih Properties dan Details. Namun, tidak semua tag file dapat diedit dengan cara ini.
Untuk meng-input serta mengedit tag file audio (MP3, WAV, WMA, FLAC, OGG, AIF, 3GP) dan video (MP4, WMV) secara komprehensif, dapat menggunakan software Professional Tag Editor. Tag editor ini sangat lengkap dibandingkan tag editor audio & video pada umumnya. Sebagai tambahan, software ini dilengkapi dengan fungsi rename & search. Untuk mengedit tag file video, dapat juga menggunakan software VLC Media Player. Untuk mengedit tag video format AVI, dapat menggunakan software abcAVI Tag Editor. Untuk mengedit tag video format MKV, dapat menggunakan software MKVToolNix, meskipun tidak mudah dan sering terjadi parse error. Disarankan file MKV-nya di-back-up dulu sebelum diedit. Dengan mengedit tag file audio dan video, kita dapat memasukkan keterangan dan kata kunci yang akan memudahkan pencarian file tersebut nantinya. Aplikasi Translate Voice (Translator) dapat membantu kita menerjemahkan input ucapan dari satu bahasa ke output ucapan bahasa lainnya secara bolak-balik. App ini cocok untuk traveler yang sedang bepergian ke luar negeri atau sekedar belajar pengucapan bahasa asing. Juga dapat menerjemahkan ke 3 bahasa sekaligus dan disertai dengan bunyi pengucapannya.
Transcribe suara menjadi teks juga dapat dilakukan melalui input mikrofon di komputer atau notebook. Software yang dapat digunakan adalah Nuance Dragon. Fiturnya sangat lengkap, termasuk men-transcribe file audio suara, tetapi software ini berharga cukup mahal.
Alternatif lainnya adalah menggunakan web based service seperti Speechnotes yang versi free. Browser web yang digunakan haruslah Google Chrome. Hasil transkripsinya cukup akurat dan telah mendukung bahasa Indonesia. Yang harus diperhatikan, suara yang diucapkan via mikrofon komputer/notebook harus jelas dan kualitas mic-nya cukup baik. Teknologi speech recognition telah banyak disematkan pada smartphone Android terkini. Dengan demikian, kita hanya perlu mendikte gadget untuk mengetik sesuatu ke dalam bentuk teks.
Untuk keperluan transcribe suara ke teks di smartphone Android, dapat menggunakan app Live Transcribe dan Speechnotes. Untuk Speechnotes, keunggulannya adalah dapat membuat tanda baca, membuat huruf kapital di awal kalimat, dan yang paling penting adalah telah mendukung bahasa Indonesia. Bagi pengguna smartphone Android, umumnya aplikasi Google Text-to-Speech sudah ter-install secara default. Aplikasi ini terhubung dengan aplikasi Google lainnya, seperti Google Translate untuk membaca terjemahan teks yang ada di layar. Apiikasi text-to-speech (TTS) ini menjadi opsi pertama yang harus ada di smartphone Android.
Di samping itu, ada aplikasi lainnya yang berguna untuk membaca teks dalam berbagai format, yaitu @Voice Aloud Reader. Aplikasi ini dapat langsung membaca teks yang di-copy ke clipboard atau teks yang ada dalam file berformat PDF, TXT, Office, dll. Ada banyak pilihan bahasa dan kualitas suaranya cukup natural. Fitur lainnya adalah dapat merekam suara hasil bacaannya ke file audio (format OGG, WAV) dan bisa link ke aplikasi dictionary, seperti Google Translate untuk keperluan penerjemahan. Untuk melakukan screen mirroring dari device Android, seperti smartphone, tablet, dan TV Box ke komputer atau notebook, dapat menggunakan software Reflector. Software ini dijalankan di komputer/notebook, sedangkan fitur Cast dinyalakan dari quick setting smartphone atau bisa dinyalakan dengan bantuan app Miracast Wifi Display. Diperlukan sinyal Wi-Fi yang kuat agar koneksi stabil. Software Reflector ini dapat melakukan streaming suara dari smartphone ke komputer serta mendukung koneksi multi-device. Sebaliknya, jika ingin melakukan screen mirroring dari layar komputer/notebook ke smartphone, tablet, dan TV Box Android, dapat menggunakan software AirParrot. Software ini dijalankan di komputer dan dapat men-sharing layar, suara, gambar, serta video yang ada di komputer tersebut ke barbagai device yang terhubung dalam satu jaringan Wi-Fi. Untuk itu, perlu di-install app Reflector for Android atau app CastReceiver di masing-masing device Android-nya. Jika device penerimanya berupa komputer atau notebook, maka perlu di-install sofware Reflector. Kedua cara mirroring di atas dapat digunakan untuk keperluan presentasi dan edukasi di kelas, misalnya dari notebook dan smartphone yang digunakan oleh seorang guru ke device yang ada pada murid-murid-nya.
Dari sekian banyak aplikasi screen recorder untuk smartphone Android, ada 2 yang baik yaitu AZ Screen Recorder dan Mobizen. Kedua-duanya memiliki fitur yang kurang lebih sama. Cocok untuk pembuatan video tutorial langkah-langkah penggunaan suatu aplikasi secara visual. Gunakan mouse eksternal untuk menampilkan pointer di layar smartphone. Untuk app AZ Screen Recorder, disertakan fitur video editor sederhana yang dapat digunakan untuk me-rotate, meng-crop, dan trimming hasil video screen capture-nya.
Untuk menampilkan gambar pointer atau kursor di layar smartphone, dapat juga dengan menyalakan fitur "Show logo" di menu setting app AZ Screen Recorder dan pilihlah gambar kursor berformat PNG yang sudah diunduh, misalnya dari https://www.freeiconspng.com. Kekurangan aplikasi screen recorder adalah kualitas suara yang terekam tidak bagus karena hanya menangkap suara menggunakan mic internal smartphone. Untuk itu, dapat diakali dengan cara screen-mirroring atau screen cast ke layar komputer/notebook lalu merekam audio stream-nya. Namun, diperlukan sinyal Wi-Fi yang kuat dan stabil agar gambar tidak putus-putus (lag). Salah satu software yang dapat digunakan untuk screen-mirroring adalah Reflector. Software ini dapat melakukan video dan audio streaming ke komputer/notebook. Sebagai catatan, volume audio streaming-nya dinaikkan atau dibesarkan dari smartphone. Video yang direkam dengan smartphone kadangkala diambil dengan orientasi posisi portrait terlebih dulu, tetapi kemudian gadget-nya diputar menjadi posisi landscape oleh si user. Akibatnya, videonya akan tetap pada posisi portrait. Jadi, biasakan untuk menentukan orientasi dari video yang akan direkam terlebih dulu sebelum menyentuh tombol record dan jangan pernah mengubahnya di tengah-tengah proses recording. Pada umumnya, orientasi atau posisi video adalah landscape. Oleh karenanya, video yang sudah terlanjur berorientasi portrait tersebut perlu di-rotate 90 atau 270 derajat. Salah satu software yang dapat mengubah orientasi video dengan cepat adalah Avidemux. Uniknya, software ini dapat me-rotate video tanpa me-resize-nya, sehingga tidak terjadi quality loss. Untuk me-rotate video secara langsung di smartphone dapat menggunakan app bernama YouCut Video Editor atau AZ Screen Recorder yang berfungsi juga sebagai app untuk screen recording. Sebagai catatan, me-rotate tanpa resize dan me-rotate dengan resize dapat dijelaskan dengan ilustrasi gambar sebagai berikut.
Sebuah tips untuk memindahkan (move to) file video berukuran besar dari satu drive ke drive lainnya adalah dengan menggunakan fungsi copy terlebih dahulu. Setelah file berhasil di-copy, barulah file awalnya boleh dihapus. Hal ini untuk menghindari file corruption jika terjadi kegagalan pada saat memindahkan secara langsung.
|
AuthorMultimedia Archives
December 2024
Categories |