Dulu playhead/indikator waktu yang ada di timeline media player YouTube dapat di-rewind atau digeser mundur ke belakang pada saat acara video live streaming berlangsung. Sekarang sudah tidak dapat karena playhead di player-nya disembunyikan pada saat "live". Namun, ada script untuk dapat mengembalikan fungsi tersebut, yakni dengan menjalankan script YTBetter.
Sebelum menjalankan script YTBetter, pasanglah (install) terlebih dahulu ekstensi untuk web browser bernama Tampermonkey. Gunakan web browser Firefox karena script YTBetter berjalan baik di browser ini, khususnya di smartphone. Cara di atas hanya untuk me-rewind video live streaming (maksimum 12 jam ke belakang) pada saat ditonton saja. Untuk mengunduh video live yang sudah terlewat, dapat melihat blog berjudul "Mengunduh Video Live Streaming YouTube yang Sudah Terlewat".
0 Comments
Kadangkala pada waktu membuat screen video recording di komputer, listrik tiba-tiba mati atau komputernya hang, sehingga file video MP4 yang dihasilkan menjadi corrupt dan tidak dapat di-playback. Kejadian yang sama dapat juga terjadi pada smartphone yang baterainya tiba-tiba drop atau aplikasinya hang. Proses video recording yang terputus secara mendadak membuat file video MP4 menjadi corrupt dan un-playable. Untuk mengatasinya, dapat menggunakan software untrunc-gui di komputer atau aplikasi MP4Fix di smartphone.
Dalam hal ini, yang dibutuhkan adalah sebuah file video MP4 yang tidak rusak atau normal (playable) lainnya yang dihasilkan oleh software/aplikasi screen recording yang sama dan pada device yang sama. File MP4 inilah yang nantinya dijadikan sebagai referensi. Header dari video yang baik akan di-copy ke header dari video yang corrupt. Dengan cara di atas, kemungkinan kita tidak perlu mengulang proses recording-nya. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua video yang corrupt dapat diperbaiki dengan cara ini. Untuk mengunduh video yang mempunyai banyak chapter dari YouTube channel, dapat menggunakan bantuan software FFmpeg Batch AV Converter. Tidak semua video di kanal YouTube dibubuhi dengan chapter. Jika video YouTube-nya mempunyai chapter, maka chapter yang ada di dalam video tersebut juga akan ikut terunduh dengan cara yang akan dijelaskan berikut ini. Pilih menu "Batch URLs" yang ada di software FFmpeg Batch AV Converter. Copy link URL dari video YouTube yang akan di-download. Kemudian, klik kanan dan paste YouTube URL pada jendela "Paste link here". Tunggu sampai proses validasi link selesai. Setelah itu, tambahkan parameter --embed-chapters ke dalam baris isian "yt-dl params". Tekan tombol "Sequential download" dan tunggu sampai status "Success". Video MP4 dengan embedded chapter dapat dinavigasi dengan software MPC-HC dan VLC Media Player. Sesuai namanya, software FFmpeg Batch AV Converter juga dapat digunakan untuk proses konversi format video yang lengkap. Semua proses konversi tersebut berbasis pada program command line FFmpeg. Untuk mengatur video dan camera properties dari sebuah webcam, seperti brigthness, contrast, sharpness, exposure, dan lainnya, dapat menggunakan bantuan aplikasi Windows desktop bernama Webcam System Settings (sudah dihapus dari Microsoft Store) atau aplikasi desktop WebcamSettingsTool. Aplikasi desktop ini berguna karena sejak sistem operasi Windows 10 dan 11, jendela dialog untuk webcam settings sifatnya tersembunyi. Sebagai catatan, gambar video yang ditangkap oleh sebuah webcam tidak dapat ditampilkan sekaligus oleh 2 aplikasi/software yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Harus bergantian. Webcam properties juga dapat diakses menggunakan baris perintah program FFmpeg (melalui jendela Command Prompt) berikut ini. ffmpeg -f dshow -show_video_device_dialog true -i video="Nama Webcam" di mana: "Nama Webcam" adalah nama dari webcam yang sedang digunakan, misalnya "Logi C270 HD WebCam". Dengan demikian, penulisan command line di atas menjadi: ffmpeg -f dshow -show_video_device_dialog true -i video="Logi C270 HD WebCam" Adapun untuk mengetahui daftar nama webcam dan device lainnya yang terdapat di komputer/laptop, dapat menggunakan baris perintah FFmpeg seperti ini. ffmpeg -list_devices true -f dshow -i dummy -hide_banner Untuk mengunduh video online dari berbagai situs web video streaming (bukan cuma YouTube) via komputer/laptop, dapat menggunakan software TubeDigger.
Kelebihannya, dapat mengunduh video online yang sukar/tidak dapat diunduh oleh software lain. Pilihlah metode "Rec Mode" (jangan "D-L Mode") untuk mengunduh video streaming yang sukar untuk di-download. Kelemahannya, banyak video stream kecil-kecil yang ikut terunduh yang bukan bagian dari video stream utama yang diinginkan. Perlu dipilih stream yang mana yang harus di-download dari banyak pilihan stream yang muncul. Sebuah video yang sedang di-playback di smartphone via aplikasi media player tertentu, umumnya dapat di-zoom-in dengan cara "mencubit" (pinch) layar smartphone tesebut. Namun, bagaimana cara zoom-in video yang dijalankan di komputer/laptop? Gunakan software VLC Media Player. Software ini memiliki fitur "Interactive Zoom" yang dapat membesarkan area tertentu dalam gambar video yang sedang dijalankan. Cari menu "Tools", "Effects and Filter", "Geometry", dan beri centang pada opsi "Interactive Zoom". Akan muncul tampilan kotak jendela preview kecil dan sebuah bingkai area di pojok kiri atas jendela VLC. Geser-geserlah bingkai area pada gambar yang hendak di-zoom-in. Untuk mengatur besar-kecilnya gambar, geserlah skala yang ada di bawah jendela preview. Jangan lupa untuk mematikan kembali tanda centang pada opsi "Interactive Zoom" jika sudah tidak digunakan. Kadangkala hasil rekaman video MP4 dari smartphone mempunyai volume suara yang sangat kecil. Bahkan, nyaris tidak terdengar tanpa menggunakan earphone.
Sebuah video MP4 yang suaranya kecil, dapat dibesarkan volume audionya dengan bantuan aplikasi Android bernama FFmpeg Media Encoder. Pada bagian template dari aplikasi ini tuliskan parameter script sebagai berikut. -af loudnorm=i=-14:lra=11:tp=-1 di mana: af loudnorm = loudnormalization audio filter i = integrated loudness (-14 dB) lra = loudness range (11 dB) tp = true peak (-1 dB) Hasil encoding videonya akan mempunyai volume suara yang kencang dan sesuai standar loudness untuk video YouTube. Kualitas gambar videonya sendiri tidak terdegradasi dan akan sama seperti aslinya. Parameter script FFmpeg di atas berlaku juga untuk memproses file audio MP3 atau WAV yang suaranya sangat pelan. Untuk menjadikan webcam sebagai Internet Protocol (IP) camera, dapat menggunakan sebuah smartphone dan aplikasi IP Webcam Pro atau IP Webcam (versi gratis). Fungsi smartphone di sini adalah sebagai server ke device lainnya (misal, komputer) dan sebagai penyedia alamat IP. Caranya adalah sebagai berikut. 1. Pertama-tama, smartphone harus sudah log-in ke router Wi-Fi yang ada di rumah. Lalu, install aplikasi IP Webcam Pro atau IP Webcam di smartphone Android. 2. Hubungkan colokan USB-A dari webcam ke port USB-C atau micro USB-B dari smartphone menggunakan adapter OTG. Akan muncul pop-up menu untuk membuka aplikasi pembaca webcam yang sudah ada dalam smartphone. Pilihlah app IP Webcam Pro dan gambar video dari webcam akan muncul di layar dengan sedikit delay. Nampak juga di layar adanya protokol HTTP atau HTTPS address berupa alamat IP (misal, http://192.168.1.2:8080) yang dapat dituliskan ke address bar web browser (misal, Chrome) di device lain (misal, komputer, notebook, atau smartphone lainnya). 3. Di sisi web browser, akan muncul tampilan menu untuk mengatur setting gambar webcam secara terbatas sesuai properties webcam yang digunakan. Terdapat fungsi untuk merekam video dan gambar foto. Tentukan di mana file video atau foto tersebut akan disimpan di smartphone melalui aplikasi IP Webcam Pro tersebut. 4. Karena webcam sudah berfungsi sebagai IP camera, maka dapat dibuka juga melalui software OBS Studio di komputer dengan mengetikkan alamat protokol RTSP (misal, rtsp://192.168.1.2:8080/h264_aac.sdp) di bagian input "Media Source". Perlu diingat, streaming video MP4 melalui jaringan Wi-FI dan protokol RTSP selalu ada delay sebesar 2-3 detik, bahkan lebih lama jika kecepatan jaringan Wi-Fi-nya lambat atau overload. Sebagai catatan dan perhatian, tidak semua webcam kompatibel dengan smartphone. Artinya, ada merek webcam yang tidak dapat terdeteksi oleh smartphone model tertentu atau Android versi tertentu. Jadi, silakan dicoba dengan aplikasi IP Webcam versi gratisnya terlebih dulu sebelum beralih ke versi yang Pro. Meskipun webcam tidak terhubung, aplikasi ini akan mengambil gambar video dari kamera smartphone itu sendiri. Hanya tinggal mengklik tombol "Start server" pada app tersebut, kini smartphone-nyalah yang berfungsi sebagai IP camera. Smartphone Android yang sudah jarang digunakan, dapat dijadikan sebagai "security camera", walaupun tidak untuk terus-menerus. Untuk itu, install aplikasi Android yang bernama Motion Detection Ultimate (MDU). Aplikasi ini akan merekam video selama durasi tertentu atau mengambil rangkaian foto ketika ada pergerakan objek tertangkap oleh kamera smartphone. Sensitivitas dan mode motion detection-nya dapat dipilih sesuai objek yang akan dipantau. Smartphone dapat diposisikan secara vertikal (portrait) atau horizontal (landscape) di atas light stand tripod yang sudah dipasang ball head (opsional) dan pegangan/holder handphone. Taruhlah tripod di tempat yang aman agar jangan sampai jatuh karena tersenggol atau "dicuri". Untuk menggunakan fitur night mode dari aplikasi MDU ini, sistem operasi smartphone harus sudah mendukung teknologi "Camera2 API" (minimum Android 11). Sebagai catatan, sistem Android smartphone yang sudah mendukung "Camera2 API" dapat mengatur shutter speed dan nilai ISO kamera secara manual. Umumnya, diperlukan shutter speed yang lambat (1/15-0,3 detik) dan ISO yang tinggi (ISO 6400-8000) untuk kondisi minim cahaya. Namun, waspadalah terhadap adanya blur dan lag pada speed yang terlalu lambat serta banyak noise pada ISO yang terlalu tinggi.
Kamera video digital atau handycam yang sudah lama tidak digunakan perlu di-set kembali waktu dan tanggalnya sebelum merekam video. Jika tidak, maka semua file video MP4 yang akan direkam setelah itu tidak akan sesuai dengan tanggal dan jam sebenarnya. Date & time tag sebuah file video MP4 sangat banyak dan bervariasi sesuai manufaktur device/kamera video yang digunakan. Namun, umumnya dapat dibagi dalam beberapa grup/kelompok, seperti "QuickTime" tags, "XMP" (Extensible Metada Platform) tags, dan "File" tags. Dalam grup "Quicktime" tags, terdapat 3 sub-grup yang mempunyai date & time tag, yakni: a) Tag untuk format/codec video, yang terdiri dari "create date" dan "modify date"; b) Tag untuk track video, yang terdiri dari "track create date" dan "track modify date"; c) Tag untuk track audio, yang terdiri dari "media create date" dan "media modify date". Selebihnya, ada tag tentang encoding time, date acquired, date/time original, release date, content create date, creation date, location date, year, dan lain-lain. Di samping itu, masih ada date/time file properties yang merupakan bagian dari grup file properties video MP4 itu sendiri dalam lingkungan sistem operasi Windows, yang meliputi "file modification date/time", "file access date/time", dan "file creation date/time". Date & time tag dari file video dapat diubah sekaligus dengan menggunakan program command-line bernama ExifTool. Download-lah ExifTool yang versi "stand-alone Windows executable" dan rename "exiftool(-k).exe" menjadi "exiftool.exe". Contoh baris perintah ExifTool untuk mengubah date & time tag dari sebuah file video MP4 ke tanggal dan jam tertentu: exiftool -time:all="2023:04:30 07:00:00" -wm w "video001.mp4" dan exiftool -Quicktime:Time:All="2023:04:30 07:00:00" "video001.mp4" Sedangkan untuk mengubah date/time file properties dari file video, dapat menggunakan software Touch (bisa diunduh dari link: http://stevemiller.net/downloads/ctb11w32.zip). Contoh baris perintah untuk mengubah date/time file properties dari sebuah file video MP4: touch /c /m /a /d 04-30-2023 /t 07:00:00 "video001.mp4" ("File access date/time" akan berubah-ubah sesuai dengan waktu akses terakhir ke file video MP4 tersebut). Untuk mengubah date/time file properties ke current local time system Windows (date/time yang nampak di systray): touch /c /m /a "video001.mp4" Untuk hanya melihat date/time tag dan date/time file properties dari sebuah file video MP4, dapat menggunakan baris perintah: exiftool -time:all "video001.mp4" Software yang dapat digunakan untuk melihat seluruh date/time tag serta date/time file properties dari file video MP4 adalah Metadata++. Ada beberapa metadata date/time tag dari file video yang tetap tidak dapat diubah. Ini sangat berguna untuk kepentingan forensik, terutama untuk penelusuran sebuah video apakah sudah diedit atau tidak. Oleh karenanya, setting date/time dari device (handycam, kamera digital, kamera CCTV) sangat penting. Syukurlah device jaman sekarang sudah otomatis terkoneksi dengan Wi-Fi dan waktu di internet, sehingga kesalahan date/time dapat dihindari. Sebagai catatan tambahan, perlu diketahui ada 2 sistem waktu berdasarkan zona wilayah atau koordinat bujur bumi, yaitu waktu lokal (local time) dan waktu UTC (Coordinated Universal Time). Waktu lokal adalah waktu yang berlaku berdasarkan lokasi tempat/zona kita berada sekarang; sedangkan waktu UTC adalah waktu berdasarkan suatu lokasi di garis bujur bumi 0 derajat yang dijadikan sebagai koordinat acuan (ada di Greenwich, London). Oleh karenanya, dulu disebut juga dengan waktu GMT atau Greenwich Mean Time. Untuk zona WIB (Waktu Indonesia Barat) yang lebih awal 7 jam dari waktu UTC, waktu lokalnya adalah UTC+07:00 (offset +7 jam dari waktu UTC). Jadi, jika waktu lokal menunjukkan pukul 08:00 pagi (WIB), maka waktu UTC-nya adalah pukul 01:00 pagi dan dituliskan menjadi pukul 01:00 (UTC) atau pukul 08:00+07:00, jika yang dimaksud adalah waktu lokalnya. Hal ini menjadi penting karena beberapa kamera video (misal, kamera smartphone) menulis date/time tag yang ada di grup "QuickTime" tags dalam waktu UTC (offset 00:00), bukan dalam waktu lokal. Bahkan, ada juga device yang menamai file video MP4 hasil rekamannya berbasis waktu UTC. Contoh date/time tag dari sebuah file video MP4 smartphone yang dituliskan dalam waktu UTC, sedangkan nama file ditulis dalam waktu lokal. Perhatikan, waktu lokal (WIB) berbeda dengan waktu UTC sebesar 7 jam lebih awal (UTC+07:00). Di sini waktu WIB sudah menunjukkan pukul 02:26:06 pagi (tanggal 8-5-2023), sedangkan waktu UTC masih pukul 19:26:06 malam (tanggal 7-5-2023). |
AuthorMultimedia Archives
September 2024
Categories |