Kendala utama mic USB atau mikrofon yang dicolokkan langsung pada sound card eksternal USB di komputer adalah tidak adanya pengaturan microphone boost pada level suara untuk menaikkan input gain yang lemah. Untuk mengatasinya, gunakan cara sebagai berikut. 1. Pertama-tama, install software Equalizer APO. Pada bagian konfigurasi "Capture devices", pilihlah device mikrofon yang digunakan, yakni USB PnP Audio Device. Kemudian, restart komputer. 2. Install software Peace Equalizer yang merupakan antarmuka (GUI) dari software Equalizer APO di atas. Sebagai catatan, konfigurator untuk "Capture devices" juga dapat dibuka dari software Peace ini. 3. Geser slider pada bagian "Pre Amplifying" pada nilai +10 db sampai +20 db. EQ di-set ke "on" dengan konfigurasi "Equalizer default (flat)", "Voice" (untuk more bass) atau "Vocal" (untuk more treble). Input gain dapat di-boost (maks +30 db) selama tidak terjadi clipping. Konsekuensinya, semakin tinggi level suara, semakin banyak noise. 4. Untuk menghilangkan background noise input mic USB-nya secara real time, dapat menggunakan aplikasi desktop bernama Krisp. Cara di atas adalah solusi secara software. Idealnya, untuk mendapatkan input gain suara yang besar, haruslah dari sisi hardware, yakni gunakanlah mic condenser USB dengan phantom power +48V.
0 Comments
Dari sekian banyak software untuk burning DVD-video disc, ada satu yang lengkap dan baik yakni Ashampoo Burning Studio.
Dikatakan lengkap karena software ini dapat membuat struktur folder DVD (AUDIO_TS dan VIDEO_TS) secara otomatis dari file-file video. Jadi, tidak perlu menyiapkan folder VIDEO_TS-nya terlebih dahulu dengan software DVD authoring yang terpisah. Selain untuk burning DVD-video disc, Ashampoo Burning Studio ini berfungsi juga sebagai software all-in-one untuk burning semua jenis disc multimedia (gambar, video, audio). Aset media berupa file-file video footage, audio, dan gambar yang diimpor untuk proses editing sebuah video, dapat berasal dari berbagai sumber. Letak sumber asetnya pun dapat berada di hard disk internal maupun eksternal.
Pada saat mengedit video, buatlah sebuah folder yang menampung semua file aset yang akan diimpor di satu tempat saja. Yang penting di sini adalah folder itu harus berada di partisi atau hard drive internal yang terpisah dengan program video editing, yang biasanya berada di primary drive C. Misalnya, tempatkan folder aset tersebut di drive D, E, F, dst. Hal ini berguna agar akses ke file-file aset tersebut tidak tersendat-sendat pada saat di-playback di timeline. Jika memungkinkan, jangan menggunakan hard disk eksternal/portable untuk mengedit video. Gunakan selalu secondary hard drive internal atau partisi "slave" pada primary drive. Ada kalanya kita ketinggalan melihat bagian awal sebuah video live streaming yang sedang berlangsung di YouTube alias sudah terlewat beberapa menit (bukan video YouTube yang premieres pre-recorded). Namun, selama live streaming itu masih ditayangkan, ada cara untuk mengunduh dan melihatnya kelak, yakni dengan bantuan command-line program bernama yrewind. Program yrewind memerlukan browser Chrome versi portable yang telah diunduh sebelumnya ke komputer. Parameter input yang diperlukan adalah URL link video YouTube, waktu awal video dimulai (atau mundur beberapa menit ke belakang), durasi video yang akan diunduh, serta resolusi videonya. Sebagai catatan, video hanya dapat diunduh jika acara live streaming masih berlangsung atau masih ada. Sebuah Windows batch command dalam bentuk batch file (BAT) dapat dibuat untuk memudahkan eksekusi command program yrewind tersebut. Sebagai contoh: @echo off set /p "Input=Enter URL: " set /p Time=Minutes to rewind: set /p Duration=Duration to download: set /p Resolution=Resolution (480,720,1080): yrewind -url=%Input% -k=false -b="C:\Program Files Portable\yrewind\GoogleChromePortable\GoogleChromePortable.exe" -start=-%Time% -duration=%Duration% -resolution=%Resolution% -output="E:\DOWNLOAD\*id*_*start[yyyy-MM-dd_HHmmss]*.mp4" Catatan: - Nama file output tidak boleh ada spasi. - "Minutes to rewind" adalah interval waktu dalam satuan menit antara waktu sekarang dan waktu dimulainya live streaming. Dapat dihitung dengan program Date and Time Calculator atau Simple Date & Time Calculator. - Durasi maksimum video yang dapat di-download adalah 300 menit (secara teori). Namun, dalam situasi tertentu mungkin hanya 3-4 menit. - Gunakan Google Chrome portable versi yang lama (versi 109) agar script dapat berjalan lancar. Jendela browser Chrome harus dalam keadaan tertutup. Penting untuk dicatat juga, beberapa software anti-malware, seperti Malwarebytes dan RogueKiller, memblok file yrewind.exe. Untuk mengatasinya, masukkan folder berisi file yrewind.exe ke allow list software anti-malware tersebut. Agak disayangkan program yrewind ini sering gagal mengunduh file video YouTube akibat getting no information atau terjadi server error. Sebagai alternatif, ada program serupa yang dapat digunakan, yaitu pyarxiver dan ytarchive. Bedanya, ytarchive hanya dapat mengunduh video dari waktu awal live stream mulai ditayangkan, sedangkan pyarxiver dapat mengunduh dari titik waktu kapan saja setelah ditayangkan, asal saja stream-nya masih live. Selain itu, pyarxiver dapat juga mengunduh dari awal video YouTube yang sedang premiere. Contoh batch command untuk menjalankan perintah program pyarxiver: @echo off set /p "_url=Live stream URL: " set /p "_rewindtime=Hours and minutes to rewind (h:m): " set /p "_res=Resolution (480p, 720p, 1080p): " pyarxiver %_url% %_rewindtime% %_res% Catatan: - Tekan tombol Ctrl dan tombol huruf C secara bersamaan (Ctrl+C) di keyboard komputer untuk menghentikan proses download. - Ubah-ubah nilai "Hours and minutes to rewind" atau unduh di lain waktu jika terjadi error berupa no information. Hasil dari script di atas berupa fragmen-fragmen file (format TS) yang tersimpan dalam folder bernama "fragsdir". Untuk menggabungkannya menjadi sebuah file utuh, gunakan command bernama combts dengan command line berikut: combts fragsdir delete Lalu, dengan menggunakan bantuan program ffmpeg, semua video dengan format TS (ekstensi .ts) dapat diubah ke format MP4 dengan batch command sebagai berikut. @echo off setlocal EnableDelayedExpansion for %%a in (*.ts) do ( ffmpeg -i "%%~na.ts" -c:v copy -c:a copy "%%~na.mp4" ) Sebagai catatan, semua program-program command yang disebutkan di atas (pyarxiver.exe, combts.exe, ffmpeg.exe) beserta batch script file-nya harus berada atau dikumpulkan dalam 1 folder yang sama.
Media CD/DVD yang ada dalam sebuah DVD-ROM drive eksternal dapat diakses dari smartphone atau TV Box Android dengan bantuan aplikasi bernama MLUSB Mounter - File Manager. App ini mempunyai modul ekstensi bernama UDF/ISO mounter yang dapat membaca isi disc berupa file data, musik, atau DVD-Video. Perlu diingat, tidak semua smartphone dapat membaca DVD-ROM drive eksternal, meskipun mendukung USB OTG. File-file video dan foto biasanya dapat di-burn ke dalam sebuah disc sebagai data disc. Namun, bagaimana caranya untuk menampung video berformat DVD (yang dapat di-playback di DVD player) dan juga berisi file-file foto (sebagai data) dalam sebuah DVD-disc saja?
Caranya adalah sebagai berikut. 1. Gunakan software Nero Burning ROM dan pilihlah kompilasi burning untuk DVD-Video. 2. Drag and drop isi folder struktur DVD yang telah dibuat sebelumnya di software authoring DVD, seperti TMPGEnc Authoring Works, ke folder VIDEO_TS di jendela tampilan sebelah kiri. 3. Buat sebuah folder baru untuk menampung file-file foto. Beri nama folder-nya, misalnya "IMAGES". 4. Drag and drop source file-file foto dari jendela sebelah kanan ke folder "IMAGES" di jendela sebelah kiri. 5. Klik tombol Burn Now. Sebagai catatan, DVD mix-mode ini terkadang tidak dapat di-playback pada sebagian hardware DVD player karena tidak compliant dengan standar DVD-Video. Namun, ini tidak menjadi masalah jika playback-nya dilakukan pada DVD-ROM/DVD-writer (internal/eksternal) komputer. Masih ingat istilah "DVD region"? DVD region adalah sistem proteksi yang diterapkan pada DVD-disc (berisi movie) agar disc hanya dapat di-playback pada hardware DVD player yang sesuai dengan region disc-nya. Dahulu untuk membeli DVD player, harus dilihat region code-nya, apakah restricted untuk region 1 (Amerika), 3 (Asia Tenggara), dan lainnya. Namun, perkembangan penjualan DVD player saat ini sudah banyak yang "All Region". Artinya, semua region code dari DVD-disc dapat dimainkan.
Hal ini berlaku juga untuk beberapa merek DVD-ROM/writer pada komputer. Untuk dapat membaca dan memainkan DVD-disc region tertentu, region code pada DVD-ROM harus sesuai dengan disc-nya. Hal ini sangat menyulitkan karena region code DVD-ROM hanya dapat diubah oleh software sebanyak 5 kali saja dan setelah itu menjadi permanen. Untuk mem-bypass region code dari DVD-disc, dapat digunakan software AnyDVD HD. Dengan demikian, DVD-disc dapat langsung di-playback tanpa masalah dengan software media player seperti Cyberlink PowerDVD. Software AnyDVD HD ini dapat untuk membuat disc image dari DVD-disc yang diproteksi dengan region code. Proteksinya bisa dipertahankan atau dihapus. Kemudian, disc image-nya dapat diemulasi pada virtual drive atau di-burn ke blank disc menggunakan software legendaris seperti DAEMON Tools Lite dan CloneCD. Ingatlah! Tujuan membuat backup/copy dari disc original adalah agar disc asli tidak cepat scratch karena sering diputar. Jangan sekali-kali untuk membajak content. Jika mengunduh file dalam ukuran file size yang besar, seperti video full HD (2K, 4K) atau file Zip/RAR yang besar, ingatlah hal-hal berikut ini.
1. Pastikan untuk tidak men-save file yang akan diunduh langsung ke USB flash drive, tetapi ke internal drive. Kalaupun hendak menyimpan ke portable external drive, pastikan itu bukan ke flash disk. 2. Jangan mengunduh sembari melakukan unzip/unrar file secara multi-tasking karena kedua proses itu akan saling memperlambat satu sama lain. Selesaikan tasking tersebut satu demi satu. 3. Jika file besar yang hendak diunduh banyak, unduhlah satu per satu, jangan semua sekaligus. 4. Gunakan software download manager, seperti Internet Download Manager (IDM), Download Accelerator Plus (DAP), dan Internet Download Accelerator (IDA). Apa yang nampak pada layar software OBS Studio dapat diproyeksikan ke tampilan layar aplikasi desktop client Zoom. Caranya adalah dengan menekan tombol "Start Virtual Camera" pada software OBS Studio dan memilih "OBS Virtual Camera" pada tombol "Start Video" di aplikasi desktop client Zoom. Selanjutnya, pada settings video Zoom, hapuslah tanda centang (uncheck) pada opsi "Mirror my video" agar proyeksi gambar tidak terbalik. Untuk menggunakan fitur ini, install-lah software OBS Studio dan Zoom versi terbaru, yakni yang dirilis setelah bulan September 2020. Untuk melakukan screen recording pada layar monitor komputer dengan hasil gambar video yang jelas, tajam, dan gerakan yang smooth, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Resolusi gambar video hasil screen recording tidak boleh di-resize. Artinya, resolusi video hasil editing harus sama dengan resolusi video saat di-record atau resolusi video input sama dengan output. Sebagai contoh, jika area screen recording adalah sebesar 1024 x 576 piksel, maka resolusi output video setelah diedit juga harus 1024 x 576. Jika output video di-resize ke resolusi yang lain, misal 1280 x 720, maka gambar tidak lagi tajam. Sebaliknya, jika resolusi video output yang diinginkan adalah 720p atau 1080p, maka record-lah screen dengan area 1280 x 720 atau 1920 x 1080. 2. Screen recording dalam mode full screen area harus di-playback di media player dalam mode full screen juga. Ini untuk menjaga konsistensi resolusi waktu di-record dan waktu di-view. Misal, software screen recorder di-set ke full screen area pada resolusi 1366 x 768, maka pada waktu di-playback di software media player, harus di-view secara full screen juga dengan resolusi 1366 x 768. 3. Adalah lebih baik tidak me-record screen dalam mode full screen display, tetapi dalam mode windowed screen (scaled down display). Alasannya, untuk mengurangi beban GPU dan CPU agar tidak terjadi lagging atau drop frame rate. Namun, hal ini tidak mutlak jika spesifikasi GPU dan CPU-nya sudah memadai. Contoh, jika resolusi display dari monitor di-set ke 1366 x 768, maka area screen recording dilakukan di bawah resolusi itu, misal 1024 x 576 atau 1280 x 720. 4. Tidak mengubah frame rate hasil recording dengan frame rate video hasil editing. Misal, frame rate screen recoding di-set ke 30 fps, maka video hasil editing juga harus di-ouput pada frame rate 30 fps. Perhatikan contoh video hasil screen recorder di atas ini. Video ini di-screen record dengan mode full screen area pada resolusi 1368x736. Untuk melihatnya dengan tajam, video harus di-playback pada media player dengan mode full screen.
|
AuthorMultimedia Archives
December 2024
Categories |