Untuk melakukan encoding video di smartphone, dapat menggunakan aplikasi FFmpeg Media Encoder. Keunggulannya, resolusi, bitrate, serta format output video dan audionya dapat diatur secara manual menggunakan command line.
Contoh 1: ffmpeg -y -i "/storage/emulated/0/FFMPEG/sample.mp4" -s 1280x720 -c:v libopenh264 -q:v 5 -b 2000k -c:a aac -ab 128k -ar 44100 "/storage/emulated/0/FFMPEG/sample_2.mp4" Keterangan parameter: -c:v adalah video codec, misal open H264 (AVC) -s adalah resolusi (frame size) dalam piksel, misal 1280x720 -b adalah video bitrate dalam bit per second, misal 2000k (2000 kbps) -c:a adalah audio codec, misal AAC -ab adalah audio bitrate dalam bit per second, misal 128k (128 kbps) Contoh 2: ffmpeg -y -i "/storage/emulated/0/FFMPEG/sample.mp4" -fs 100k -c:v libopenh264 -q:v 5 -c:a aac -ab 128k -ar 44100 "/storage/emulated/0/FFMPEG/sample_2.mp4" Keterangan parameter: -fs adalah batasan ukuran file (file size) dalam bytes, misal 100k bytes (100 kB) Sebagai catatan, bitrate hasil video akan disesuaikan secara otomatis sesuai ukuran file yang ditetapkan. Untuk mencek properties dari hasil encoding videonya, dapat menggunakan app Mediainfo.
0 Comments
Kadang-kadang kita menerima file video berisi dialog yang terlalu kecil suaranya di smartphone. Sebelum disimpan atau di-share ulang, ada baiknya diperbesar volumenya. Untuk itu, dapat menggunakan aplikasi Video Volume Booster.
Dapat juga memperbesar volume file audionya di aplikasi audio editor tertentu, misalnya Goldwave. Kemudian, gunakan app Video Editor using FFmpeg untuk menggabungkan (merge) file video dan file audio yang sudah diperbesar volumenya. Cara lainnya adalah dengan menggunakan app Dolby On. Import-lah file video ke dalam aplikasi ini. Secara otomatis volume suara videonya akan di-gain up dan diberi noise reduction. Cara ini sangat recommended untuk video yang volume suaranya sangat kecil. Adakalanya ukuran file sebuah video terlalu besar untuk di-share. Misalnya, pada aplikasi WhatsApp ukuran sebuah file video untuk di-upload dibatasi sebesar 16 MB saja. Untuk memperkecil ukuran file video di smartphone, dapat menggunakan app Video Compress. Resolusi dan ukuran file video hasil kompresinya bisa dipilih secara manual.
Dapat juga menggunakan app Video Editor using FFmpeg, tetapi bitrate akhirnya tidak bisa di-set secara manual. Aplikasi Video Editor using FFmpeg dilengkapi pula dengan fitur untuk me-rotate video 90 atau 180 derajat. Sebagai kompromi antara ukuran file yang kecil dan kualitas gambar yang masih baik, kompreslah video dengan bitrate minimum 2 Mbps dan resolusi 720p. Untuk merekam suara dengan kencang dan jelas menggunakan smartphone, dapat menggunakan app bernama Dolby On. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk merekam video dengan suara yang jelas.
Keunggulannya, suara secara otomatis di-enhance hanya dengan menggunakan mic internal smartphone. Kelemahannya, perlu proses yang lama jika durasi rekamannya panjang. Aplikasi Dolby On ini juga dapat mengimpor file audio atau video untuk diolah suaranya (gain up, noise reduction, EQ) secara otomatis. Webcam yang biasanya digunakan di komputer/notebook, dapat dicolokkan di port micro USB/port USB type-C smartphone (yang mendukung OTG), dan berfungsi sebagai kamera USB eksternal. Untuk mendeteksi dan merekam video hasil gambar webcam-nya, dapat menggunakan aplikasi USB Camera (versi Pro) dan USB Camera Viewer. Untuk webcam USB yang dilengkapi dengan mic, audionya juga dapat direkam dengan aplikasi ini. Dapat juga menggunakan mic external (jack TRRS) yang dicolokkan ke port audio smartphone sebagai sumber audionya. Sebagai catatan, panjang kabel webcam dengan resolusi 480p beserta extension cable USB-nya ke smarphone tidak melebihi 4,5 meter saja, sedangkan untuk kabel webcam plus extension-nya ke komputer dapat mencapai 7,5 m, bahkan lebih. Sebagai catatan, kabel ekstender/extension USB (versi 2.0) ada yang tipe pasif dan ada yang tipe aktif (ada tambahan sirkuit penguatnya). Jika panjang kabel ekstender USB sudah mencapai 10 meter atau lebih, disarankan menggunakan yang tipe aktif (ada booster-nya). Namun, semakin panjang kabel, maka frame rate akan drop dan gambar mengalami patah-patah, ghosting atau delay. Jika gambar video mulai terlihat scrambled di bagian bawah, tengah, atau atas, berarti kabel USB-nya sudah terlalu panjang. Untuk webcam dengan resolusi HD 720p atau full HD 1080p, tidak dianjurkan untuk menggunakan extension cable USB atau USB hub. Jack USB (type-A) dari kabel webcam harus langsung dicolokkan pada port USB di smartphone (dengan menggunakan adapter USB type-A ke micro USB type-B atau USB type-C) atau pada port USB di komputer untuk mendapatkan frame rate yang tinggi dan gambar yang tidak scrambled. Kadang-kadang setting codec untuk video harus di-set ke YUY2 atau malah ke MJPEG agar gambar video dari webcam dapat muncul di layar smartphone. Ini semua tergantung dari model webcam dan smartphone yang digunakan. Tidak ada aturan yang baku; harus trial-error. TV Android mempunyai menu home screen bawaan yang kadangkala terlalu "ramai" dengan banyak aplikasi yang tidak digunakan. Kita dapat membuat sendiri menu layar untuk membuka aplikasi-aplikasi tertentu saja yang sering digunakan. Untuk membuat custom menu, dapat menggunakan app ATV Launcher Pro.
Untuk membuat app ATV Launcher Pro terbuka sendiri setelah TV dinyalakan, dapat menggunakan aplikasi Launch on Boot. Kelemahannya, ada waktu delay yang agak lama sampai custom menu-nya terbuka. Pada saat kita menonton video online (misal, YouTube) ber-subtitle bahasa asing di smartphone/tablet, kadangkala ada kata atau istilah yang tidak kita ketahui artinya. Umumnya, kita akan membuka kamus online (misal, Google Translate) secara manual, lalu mengetikkan kata tersebut untuk menerjemahkannya ke bahasa Indonesia.
Namun, dengan bantuan aplikasi video player Android bernama LSubs, maka kita cukup menyentuh (mengetuk/tap) kata atau rangkaian kata dalam subtitle tersebut untuk memunculkan artinya. Lebih praktis dan cepat, bukan? Cocok untuk yang sedang belajar memperdalam kosakata bahasa asing. Untuk membuat video slideshow dari file-file foto/gambar dengan efek "pan & zoom" atau efek "Ken Burns" yang halus (smooth), dapat menggunakan software PhotoFilmStrip.
Keunggulannya software PhotoFilmStrip ini adalah output videonya dapat dipilih dari ukuran HD (720p), full HD (2K), ultra HD (4K dan 8K). Bahkan, frame rate-nya dapat dipilih hingga 60 fps. Makin tinggi resolusi, makin tajam dan detail gambarnya saat zooming. Makin tinggi frame rate, pan motion menjadi semakin smooth dan bebas flicker. Sebagai catatan, pilihlah frame rate 30 fps ketimbang 25 fps untuk efek "panning" yang lebih smooth. Di samping itu, software ini dapat menghasilkan file subtitle SRT secara tersendiri. Ini berarti teks keterangan dari foto/gambar tidak di-burn-in dalam video slideshow-nya. Kekurangannya, tidak dapat menerima file video sebagai input-nya dan tidak ada efek lain selain "pan & zoom". Ada software lainnya yang dapat digunakan, seperti Slideshow Studio HD dari Ashampoo. Namun, efek panning-nya tidak terlalu halus karena output videonya dibatasi pada frame rate 25 fps saja, meskipun resolusinya dapat mencapai ultra HD 4K. Selain itu, software slideshow yang dapat menghasilkan efek "pan & zoom" serta efek-efek lainnya yang baik adalah AMS SmartSHOW 3D dan WnSoft PTE AV Studio Pro (sebanding dengan software Proshow Producer yang sudah tidak beredar lagi) yang harganya cukup mahal, tetapi sangat powerful. Cocok untuk para fotografer yang ingin merangkai hasil fotonya dengan tampilan slideshow yang nampak profesional. Software video editor pun dapat digunakan untuk membuat slideshow yang lebih kompleks dengan mencampur image dan video bersama-sama. Sebagai contohnya adalah software VSDC Video Editor yang memiliki fitur membuat video slideshow serta mengeditnya dengan lebih mendetail pada editor timeline. Gunakan frame rate projek pada 60 fps untuk mendapatkan gerakan panning yang halus dan bebas kedip. Dapat juga menggunakan software Movavi Video Editor Plus yang dapat menghasilkan video slideshow sampai 120 fps. Di sinilah kuncinya, gunakan selalu frame rate yang tinggi untuk membuat video slideshow "pan & Zoom" yang halus. Untuk membuat slideshow dengan efek "pan & zoom" di aplikasi Android, dapat menggunakan app bernama Motion Ninja. Aplikasi ini sebenarnya adalah sebuah aplikasi video editor dan animasi yang berbasis keyframe. Dari sekian banyak software untuk burning DVD-video disc, ada satu yang lengkap dan baik yakni Ashampoo Burning Studio.
Dikatakan lengkap karena software ini dapat membuat struktur folder DVD (AUDIO_TS dan VIDEO_TS) secara otomatis dari file-file video. Jadi, tidak perlu menyiapkan folder VIDEO_TS-nya terlebih dahulu dengan software DVD authoring yang terpisah. Selain untuk burning DVD-video disc, Ashampoo Burning Studio ini berfungsi juga sebagai software all-in-one untuk burning semua jenis disc multimedia (gambar, video, audio). Ada kalanya kita ketinggalan melihat bagian awal sebuah video live streaming yang sedang berlangsung di YouTube alias sudah terlewat beberapa menit (bukan video YouTube yang premieres pre-recorded). Namun, selama live streaming itu masih ditayangkan, ada cara untuk mengunduh dan melihatnya kelak, yakni dengan bantuan command-line program bernama yrewind. Program yrewind memerlukan browser Chrome versi portable yang telah diunduh sebelumnya ke komputer. Parameter input yang diperlukan adalah URL link video YouTube, waktu awal video dimulai (atau mundur beberapa menit ke belakang), durasi video yang akan diunduh, serta resolusi videonya. Sebagai catatan, video hanya dapat diunduh jika acara live streaming masih berlangsung atau masih ada. Sebuah Windows batch command dalam bentuk batch file (BAT) dapat dibuat untuk memudahkan eksekusi command program yrewind tersebut. Sebagai contoh: @echo off set /p "Input=Enter URL: " set /p Time=Minutes to rewind: set /p Duration=Duration to download: set /p Resolution=Resolution (480,720,1080): yrewind -url=%Input% -k=false -b="C:\Program Files Portable\yrewind\GoogleChromePortable\GoogleChromePortable.exe" -start=-%Time% -duration=%Duration% -resolution=%Resolution% -output="E:\DOWNLOAD\*id*_*start[yyyy-MM-dd_HHmmss]*.mp4" Catatan: - Nama file output tidak boleh ada spasi. - "Minutes to rewind" adalah interval waktu dalam satuan menit antara waktu sekarang dan waktu dimulainya live streaming. Dapat dihitung dengan program Date and Time Calculator atau Simple Date & Time Calculator. - Durasi maksimum video yang dapat di-download adalah 300 menit (secara teori). Namun, dalam situasi tertentu mungkin hanya 3-4 menit. - Gunakan Google Chrome portable versi yang lama (versi 109) agar script dapat berjalan lancar. Jendela browser Chrome harus dalam keadaan tertutup. Penting untuk dicatat juga, beberapa software anti-malware, seperti Malwarebytes dan RogueKiller, memblok file yrewind.exe. Untuk mengatasinya, masukkan folder berisi file yrewind.exe ke allow list software anti-malware tersebut. Agak disayangkan program yrewind ini sering gagal mengunduh file video YouTube akibat getting no information atau terjadi server error. Sebagai alternatif, ada program serupa yang dapat digunakan, yaitu pyarxiver dan ytarchive. Bedanya, ytarchive hanya dapat mengunduh video dari waktu awal live stream mulai ditayangkan, sedangkan pyarxiver dapat mengunduh dari titik waktu kapan saja setelah ditayangkan, asal saja stream-nya masih live. Selain itu, pyarxiver dapat juga mengunduh dari awal video YouTube yang sedang premiere. Contoh batch command untuk menjalankan perintah program pyarxiver: @echo off set /p "_url=Live stream URL: " set /p "_rewindtime=Hours and minutes to rewind (h:m): " set /p "_res=Resolution (480p, 720p, 1080p): " pyarxiver %_url% %_rewindtime% %_res% Catatan: - Tekan tombol Ctrl dan tombol huruf C secara bersamaan (Ctrl+C) di keyboard komputer untuk menghentikan proses download. - Ubah-ubah nilai "Hours and minutes to rewind" atau unduh di lain waktu jika terjadi error berupa no information. Hasil dari script di atas berupa fragmen-fragmen file (format TS) yang tersimpan dalam folder bernama "fragsdir". Untuk menggabungkannya menjadi sebuah file utuh, gunakan command bernama combts dengan command line berikut: combts fragsdir delete Lalu, dengan menggunakan bantuan program ffmpeg, semua video dengan format TS (ekstensi .ts) dapat diubah ke format MP4 dengan batch command sebagai berikut. @echo off setlocal EnableDelayedExpansion for %%a in (*.ts) do ( ffmpeg -i "%%~na.ts" -c:v copy -c:a copy "%%~na.mp4" ) Sebagai catatan, semua program-program command yang disebutkan di atas (pyarxiver.exe, combts.exe, ffmpeg.exe) beserta batch script file-nya harus berada atau dikumpulkan dalam 1 folder yang sama.
|
AuthorMultimedia Archives
December 2024
Categories |