Webcam lama yang sudah tidak terpakai lagi dapat digunakan sebagai security camera, asalkan mempunyai spesifikasi sebagai berikut. - Sudut pandang lebar (FOV atau field of view horizontal = 80-100 derajat); - Lensa fix focus (untuk lensa yang auto focus, fokus harus di-adjust secara manual ke infinity); - Resolusi tinggi (minimum full HD 1080p); - Sensor kamera yang rendah noise pada kondisi minim cahaya/low light; - Kabel USB yang cukup panjang (jika kurang panjang, dapat menggunakan kabel ekstender USB tipe aktif yang ada penguatnya. Ada yang berukuran sampai 10 meter, bahkan lebih); - Mic internal webcam yang sensitif dengan suara yang jernih (tidak "mendem"); - Ada dudukan lubang baut untuk memasang tripod kamera (tripod mount). Di samping itu, perlu dipersiapkan: - Light stand yang kokoh dan cukup tinggi (2 meter) dengan tambahan opsional ball head di atasnya; - Komputer mini/mini PC hemat daya dengan spesifikasi cukup memadai (Intel i3 generasi-11) dan kapasitas internal/external storage yang besar; - Software OBS Studio sebagai video recorder; - Script OBS LUA "Datetime" atau script HTML "Time and Date Overlay" untuk menampilkan tanggal dan waktu. Juga plugin "Advance Scene Switcher" untuk mendeteksi pergerakan objek dalam gambar. Lensa webcam dapat diarahkan ke dalam ruangan rumah (indoor) atau bahkan ke luar rumah (outdoor), yakni ke luar jendela, pekarangan, atau teras. Jika webcam digunakan untuk memantau luar rumah, webcam tersebut tetap ditempatkan di dalam rumah dan berada dekat jendela dengan menggunakan tripod. Pastikan lensa webcam langsung menyentuh permukaan kaca jendela bagian dalam agar tidak membentuk bayangan. Jika ada sedikit jarak antara lensa webcam dan kaca jendela, tilt sedikit webcam tersebut agar posisinya tidak persis tegak lurus dengan kaca jendela. Jika terdapat kawat nyamuk pada jendela, tempelkan lensa webcam pas di permukaan kawat nyamuk tersebut. Perhatikan, webcam jangan sampai terkena paparan sinar matahari secara langsung atau terkena cipratan air hujan. Keuntungan menggunakan webcam sebagai security camera: - Set-up peralatan lebih mudah. Selain itu, mudah dipindah-pindah; - Frame rate video yang didapat tinggi (30 fps atau lebih) dan tidak patah-patah; - Bisa rekam video dengan suara yang lebih jelas; - Tidak perlu menarik kabel power USB tersendiri; - Tidak perlu MicroSD card, Wi-Fi, internet, atau sewa cloud storage; - Sinyal gambar lebih stabil karena tidak menggunakan Wi-Fi. Tidak akan ada beban pada jaringan Wi-Fi yang lemah yang menyebabkan signal loss atau seringnya masalah reconnecting pada IP camera; - Untuk webcam yang mempunyai noise rendah, bisa digunakan untuk kondisi minim cahaya dan video tetap berwarna; - Bisa digital zoom in dan hasilnya tetap detail kalau resolusi webcam-nya 2K (1440p) atau 4K (2160p). Kekurangannya: - Komputer yang digunakan untuk monitoring harus dalam keadaan menyala terus; - Jarak kabel webcam dengan komputer monitoring terbatas (makin tinggi resolusi webcam, panjang kabel USB yang digunakan harus makin pendek); - Harus ada sedikit penerangan, tidak bisa gelap total karena tidak ada lampu infra merah untuk malam hari; - Gambar dari webcam lebih gelap dan lebih banyak noise ketimbang gambar dari IP surveillance/security camera dalam keadaan minim cahaya; - Tidak untuk pemakaian 24 jam non-stop per harinya; - Tidak dapat pan and tilt secara remote; - Tidak dapat melakukan komunikasi 2 arah atau talk back karena tidak ada built-in speaker; - Jumlah webcam yang dapat dihubungkan ke komputer terbatas (masing-masing hanya 1 webcam saja untuk 1 port USB). Jika komputernya ada 2 port USB, maka dapat dipasang 2 webcam. Materi gambar:
https://www.cleanpng.com https://www.turbosquid.com
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorMultimedia Archives
December 2024
Categories |